Asal Mula Suku Dayak
by Forum Komunikasi Pemuda Dayak Kabupaten Bengkayang on Nov.22, 2009, under Asal Suku Dayak, sejarah dayak
Sejak aku menginjak remaja dan mulai memperluas pergaulan sosial, banyak yang bertanya apa Dayak? darimana Suku Dayak? Pertanyaan yang sama dan berulang-ulang membuatku menjadi penasaran dari mana sebenarnya asal mula suku Dayak
Dengan tekad untuk menjawab rasa ingin tahuku yang begitu kuat, akhirnya aku mencari beberapa artikel tentang sejarah Dayak. Banyak sekali refrensi dalam bentuk teori yang kebenarannya juga masih di ragukan oleh pakar sejarah. Tapi secara umum kurang lebih seperti ini
Sekitar 3000-1500SM, benua Asia dan Kalimantan masih menyatu. Pada saat itu terjadi perpindahan penduduk dari Yunan secara besar-besaran. Mereka mengembara melintasi daratan, menjelajah hutan dan pegunungan hingga sampai di daratan Kalimantan.
Bangsa China dari Yunan itu memasuki Kalimantan pada zaman kerajaan Dinasti Ming antara tahun 1368 – 1643. Tujuan utama bangsa China tersebut adalah berdagang. Sepanjang perjalanan, di setiap daerah yang mereka lewati, mereka memperdagangkan barang-barang yang mereka bawa seperti candu, sutera, barang pecah belah yang antara lain adalah piring, cangkir, mangkok, guci dan berbagai macam keramik lainnya.
Bersamaan dengan masuknya bangsa China ke daratan Kalimantan, masuk pula kelompok lain yang dikenal sebagai kelompok negroid dan weddid yang belakangan dikenal sebagai suku Melayu.
Kedua kelompok imigran itu akhirnya hidup berdampingan dan menetap di Kalimantan. Dari hanya berdagang akhirnya terjadi percampuran penduduk melalui perkawinan. Anak-anak hasil perkawinan dua kelompok imigran itulah yang akhirnya menjadi suku Dayak.
Asal mula suku Dayak ini diceritakan turun temurun dari mulut ke mulut. Dan karena percampuran dengan Bangsa China itulah banyak anak-anak suku Dayak yang berwajah oriental, sangat mirip dengan anak-anak China. Bermata sipit dan berkulit kuning langsat.
Bahkan, gadis-gadis Dayak terlihat lebih cantik daripada gadis China sebenarnya. Gadis-gadis Dayak tersebut terlihat lebih eksotik. Suku Dayak, hasil dari percampuran itu akhirnya menyebar hampir ke seluruh daerah di Kalimantan. Mereka menyisir sungai-sungai, kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan.
Percampuran terus terjadi. Perempuan/ laki-laki suku Dayak generasi berikutnya menikah dengan sesama penduduk setempat yang menciptakan suku Dayak murni atau menikah dengan keturunan bangsa China yang menetap di daerah mereka.
Suku Dayak juga membentuk sebuah kerajaan yang dinamai “Nansarunai Usak Jawa” atau kerajaan Dayak Nansarunai. Namun, kerajaan ini hancur akibat ekspansi kerajaan Majapahit yang ingin memperluas wilayah kekuasaannya.
Dengan masuknya kerajaan Majapahit, persebaran agama Islam mulai merambah ke suku Dayak yang rata-rata masih menganut paham animisme dan dinamisme atau penyembahan terhadap benda-benda dan alam.
Sebagian Masyarakat suku Dayak akhirnya memeluk agama Islam dan sejak itu mereka tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak. Karena dunia mistik orang Dayak yang begitu kuat sangat bertentangan dengan agama Islam yang menyembah Allah. Suku Dayak yang memeluk agama Islam ini menyebut diri mereka sebagai orang Melayu atau orang Banjar.
Namun, sebagian lagi masyarakat suku Dayak tetap pada kepercayaan mereka. Mereka tidak mau memeluk agama Islam karena masih memegang teguh adat istiadat, tradisi, dan kepercayaan mereka. Sehingga orang-orang Dayak ini akhirnya mengungsi dengan menyusuri sungai-sungai panjang dan masuk ke pedalaman Kalimantan Tengah.
Mereka akhirnya bermukim di daerah Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Lawas dan Watang Balangan. Bahkan sebagian orang Dayak yang tidak ingin terpengaruh dengan dunia luar memilih memasuki hutan-hutan rimba dan hidup terpencil jauh dari dunia luar.
Namun sekarang dengan seiring perkembangan jaman, suku-suku Dayak sudah tidak lagi hidup di hutan, walaupun ada yang masih dipedalaman tetapi sudah sedikit maju karena tersentuh oleh pembangunan.
Dari berbagai sumber
Dengan tekad untuk menjawab rasa ingin tahuku yang begitu kuat, akhirnya aku mencari beberapa artikel tentang sejarah Dayak. Banyak sekali refrensi dalam bentuk teori yang kebenarannya juga masih di ragukan oleh pakar sejarah. Tapi secara umum kurang lebih seperti ini
Sekitar 3000-1500SM, benua Asia dan Kalimantan masih menyatu. Pada saat itu terjadi perpindahan penduduk dari Yunan secara besar-besaran. Mereka mengembara melintasi daratan, menjelajah hutan dan pegunungan hingga sampai di daratan Kalimantan.
Bangsa China dari Yunan itu memasuki Kalimantan pada zaman kerajaan Dinasti Ming antara tahun 1368 – 1643. Tujuan utama bangsa China tersebut adalah berdagang. Sepanjang perjalanan, di setiap daerah yang mereka lewati, mereka memperdagangkan barang-barang yang mereka bawa seperti candu, sutera, barang pecah belah yang antara lain adalah piring, cangkir, mangkok, guci dan berbagai macam keramik lainnya.
Bersamaan dengan masuknya bangsa China ke daratan Kalimantan, masuk pula kelompok lain yang dikenal sebagai kelompok negroid dan weddid yang belakangan dikenal sebagai suku Melayu.
Kedua kelompok imigran itu akhirnya hidup berdampingan dan menetap di Kalimantan. Dari hanya berdagang akhirnya terjadi percampuran penduduk melalui perkawinan. Anak-anak hasil perkawinan dua kelompok imigran itulah yang akhirnya menjadi suku Dayak.
Asal mula suku Dayak ini diceritakan turun temurun dari mulut ke mulut. Dan karena percampuran dengan Bangsa China itulah banyak anak-anak suku Dayak yang berwajah oriental, sangat mirip dengan anak-anak China. Bermata sipit dan berkulit kuning langsat.
Bahkan, gadis-gadis Dayak terlihat lebih cantik daripada gadis China sebenarnya. Gadis-gadis Dayak tersebut terlihat lebih eksotik. Suku Dayak, hasil dari percampuran itu akhirnya menyebar hampir ke seluruh daerah di Kalimantan. Mereka menyisir sungai-sungai, kemudian mendiami pesisir pulau Kalimantan.
Percampuran terus terjadi. Perempuan/ laki-laki suku Dayak generasi berikutnya menikah dengan sesama penduduk setempat yang menciptakan suku Dayak murni atau menikah dengan keturunan bangsa China yang menetap di daerah mereka.
Suku Dayak juga membentuk sebuah kerajaan yang dinamai “Nansarunai Usak Jawa” atau kerajaan Dayak Nansarunai. Namun, kerajaan ini hancur akibat ekspansi kerajaan Majapahit yang ingin memperluas wilayah kekuasaannya.
Dengan masuknya kerajaan Majapahit, persebaran agama Islam mulai merambah ke suku Dayak yang rata-rata masih menganut paham animisme dan dinamisme atau penyembahan terhadap benda-benda dan alam.
Sebagian Masyarakat suku Dayak akhirnya memeluk agama Islam dan sejak itu mereka tidak lagi mengakui dirinya sebagai orang Dayak. Karena dunia mistik orang Dayak yang begitu kuat sangat bertentangan dengan agama Islam yang menyembah Allah. Suku Dayak yang memeluk agama Islam ini menyebut diri mereka sebagai orang Melayu atau orang Banjar.
Namun, sebagian lagi masyarakat suku Dayak tetap pada kepercayaan mereka. Mereka tidak mau memeluk agama Islam karena masih memegang teguh adat istiadat, tradisi, dan kepercayaan mereka. Sehingga orang-orang Dayak ini akhirnya mengungsi dengan menyusuri sungai-sungai panjang dan masuk ke pedalaman Kalimantan Tengah.
Mereka akhirnya bermukim di daerah Kayu Tangi, Amuntai, Margasari, Watang Amandit, Labuan Lawas dan Watang Balangan. Bahkan sebagian orang Dayak yang tidak ingin terpengaruh dengan dunia luar memilih memasuki hutan-hutan rimba dan hidup terpencil jauh dari dunia luar.
Namun sekarang dengan seiring perkembangan jaman, suku-suku Dayak sudah tidak lagi hidup di hutan, walaupun ada yang masih dipedalaman tetapi sudah sedikit maju karena tersentuh oleh pembangunan.
Dari berbagai sumber
2 komentar
-
Admin Loker
17 Maret 2012 pukul 23.53mantab,,,tambah lagi artikel nya,kalo bisa anak2 anggota FKPDKB lainnya juga bisa masukkan artikel supaya di publish tapi terlebih dahulu harus di cek
http://www.dedyblack.co.cc/
"Membentuk Pemuda Dayak yang Beriman, Intelektual, Bijaksana, Berbudaya, Kreatif, Inovatif, dan Berkarakter"
MISI :
"Menyelenggarakan dan berperan aktif dalam kegiatan keagamaan, pendidikan, sosial, dan budaya"
Saran Dan Komentar Anda Untuk Organisasi
Labels
- Aktivitas Dayak (1)
- Arti Nama Bengkayang (1)
- Asal Kata Dayak (1)
- Asal Suku Dayak (1)
- Awal Bengkayang (2)
- Dayak Bengkayang (1)
- Filosofi Bengkayang (1)
- Kegiatan Dayak (1)
- mubes ke-1 (1)
- Sejarah Bengkayang (2)
- sejarah dayak (2)
- Tradisi Ngayau (1)
17 Maret 2012 pukul 23.51 Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.