RAKOR DPD-DEWAN ADAT DAYAK
by Forum Komunikasi Pemuda Dayak Kabupaten Bengkayang on Nov.22, 2009, under
Dalam Rakor Dewan Adat Dayak (DAD) I Kalbar telah direkomendasikan Drs. Cornelis, MH sebagai Gubernur Kalimantan Barat untuk masa bakti 2012-2017. Rakor yang digelar di Hotel Kini itu di Hadiri Seluruh Pengurus DAD Kalbar. Rakor DAD I telah menginstruksikan kepada jajaran DAD masing-masing di seluruh jajarannya Dan Komponen Masyarakat Dayak Kalbar untuk mendukung, dan memperjuangkan Dan memenangi Drs. Cornelis, MH sebagai Gubernur Kalbar periode 2012-2017.
Salah satu poin rekomendasi Rakor DAD I Kalbar adalah mendukung calon Gubernur yang berasal dari masyarakat adat Dayak, yang kebijikajakannya berpihak pada masyarakat kecil, memiliki kemampuan professional dalam menjalankan tugas, selain itu dalam Rakor tersebut secara aklamasi mendukung pencalonan kembali Drs. Cornelis,MH sebagai calon Tunggal dari masyarakat Dayak untuk menjadi Gubernur (bukan yang lain).
Pada kesempata perayaan natal OIKUMENE di Kabupaten Bengkayang beberapa waktu yang lalu, dalam sambutannya Drs. Cornelis, MH mempertegaskan dirinya untuk tetap mencalonkan diri lagi Sebagai Gubernur Kalimantan Barat, beliau mengajak Masyarkat Dayak Kabupaten Bengkayang yang hadir pada saat itu untuk mendukungnya maju dalam Pilgub yang tidak lama lagi dilaksanakan, Natal OIKUMENE Kabupaten Bengkayang dihadiri oleh Para Pejabat Negara se-Kalimantan Barat, diantaranya Gubernur Dan wakil Gubermur Kalimantan Barat, Para kepala SKPD di jajaran Pemerintah Prov Kalbar, Bupati Dan wakil Bupati Kabupaten Bengkayang, Bupati Sekadau, Wakil Bupati Landak, Ketua DPRD Bengkayang, Ketua DPRD Kota Pontianak, hadir juga Uskup Sintang, Sanggau dan Uskup Agung Pontianak, serta Para Pendeta dilingkungan Kabupaten Bengkayang, Acara tersebut dimeriahkan oleh Artis Lagenda Mus Muliadi bersama istrinya Helen Sparingga.
Tradisi Ngayau
by Forum Komunikasi Pemuda Dayak Kabupaten Bengkayang on Nov.22, 2009, under Aktivitas Dayak, Kegiatan Dayak, Tradisi Ngayau
Ngayau adalah salah satu tradisi masyarakat Dayak pada jaman dahulu. Tradisi ini tergolong kejam dan mengerikan. Dahulu, sudah menjadi kebiasaan suku-suku primitif di mana-mana, bahwa untuk mempertahankan dan memperluas wilayah kekuasaan, mereka sering melakukan perang antar suku. Dlam melakukan peperangan tersebut, terdapat sebuah kebiasaan yaitu memenggal kepala musuh serta membawanya ke kampung mereka. Kebiasaan tersebut sering disebut juga sebagai kayau, atau ngayau.
Tidak semua prajurit perang berani dan mampu melakukan hal tersebut. Hanya beberapa orang saja yang memiliki keberanian lebih dan mau melakukan ngayau. Oleh sebab itu, mereka yang berani melakukan kayau banyak diperebutkan oleh para wanita suku Dayak Pedalaman karena dianggap mampu melindungi mereka dengan keberaniannya.
Tidak semua prajurit perang berani dan mampu melakukan hal tersebut. Hanya beberapa orang saja yang memiliki keberanian lebih dan mau melakukan ngayau. Oleh sebab itu, mereka yang berani melakukan kayau banyak diperebutkan oleh para wanita suku Dayak Pedalaman karena dianggap mampu melindungi mereka dengan keberaniannya.
Asal Mula Suku Dayak
by Forum Komunikasi Pemuda Dayak Kabupaten Bengkayang on Nov.22, 2009, under Asal Suku Dayak, sejarah dayak
Sejak aku menginjak remaja dan mulai memperluas pergaulan sosial, banyak yang bertanya apa Dayak? darimana Suku Dayak? Pertanyaan yang sama dan berulang-ulang membuatku menjadi penasaran dari mana sebenarnya asal mula suku Dayak
Dengan tekad untuk menjawab rasa ingin tahuku yang begitu kuat, akhirnya aku mencari beberapa artikel tentang sejarah Dayak. Banyak sekali refrensi dalam bentuk teori yang kebenarannya juga masih di ragukan oleh pakar sejarah. Tapi secara umum kurang lebih seperti ini
Sekitar 3000-1500SM, benua Asia dan Kalimantan masih menyatu. Pada saat itu terjadi perpindahan penduduk dari Yunan secara besar-besaran. Mereka mengembara melintasi daratan, menjelajah hutan dan pegunungan hingga sampai di daratan Kalimantan.
Bangsa China dari Yunan itu memasuki Kalimantan pada zaman kerajaan Dinasti Ming antara tahun 1368 – 1643. Tujuan utama bangsa China tersebut adalah berdagang. Sepanjang perjalanan, di setiap daerah yang mereka lewati, mereka memperdagangkan barang-barang yang mereka bawa seperti candu, sutera, barang pecah belah yang antara lain adalah piring, cangkir, mangkok, guci dan berbagai macam keramik lainnya.
Dengan tekad untuk menjawab rasa ingin tahuku yang begitu kuat, akhirnya aku mencari beberapa artikel tentang sejarah Dayak. Banyak sekali refrensi dalam bentuk teori yang kebenarannya juga masih di ragukan oleh pakar sejarah. Tapi secara umum kurang lebih seperti ini
Sekitar 3000-1500SM, benua Asia dan Kalimantan masih menyatu. Pada saat itu terjadi perpindahan penduduk dari Yunan secara besar-besaran. Mereka mengembara melintasi daratan, menjelajah hutan dan pegunungan hingga sampai di daratan Kalimantan.
Bangsa China dari Yunan itu memasuki Kalimantan pada zaman kerajaan Dinasti Ming antara tahun 1368 – 1643. Tujuan utama bangsa China tersebut adalah berdagang. Sepanjang perjalanan, di setiap daerah yang mereka lewati, mereka memperdagangkan barang-barang yang mereka bawa seperti candu, sutera, barang pecah belah yang antara lain adalah piring, cangkir, mangkok, guci dan berbagai macam keramik lainnya.
Asal Muasal Kata Dayak
by Forum Komunikasi Pemuda Dayak Kabupaten Bengkayang on Nov.22, 2009, under Asal Kata Dayak, sejarah dayak
Dayak merupakan sebutan bagi penduduk asli pulau Kalimantan. Pulau kalimantan terbagi berdasarkan wilayah Administratif yang mengatur wilayahnya masing-masing terdiri dari: Kalimantan Timur ibu kotanya Samarinda, Kalimantan Selatan dengan ibu kotanya Banjarmasin, Kalimantan Tengah ibu kotanya Palangka Raya, dan Kalimantan Barat ibu kotanya Pontianak.
Kelompok Suku Dayak, terbagi lagi dalam sub-sub suku yang kurang lebih jumlahnya 405 sub
(menurut J. U. Lontaan, 1975). Masing-masing sub suku Dayak di pulau Kalimantan mempunyai adat istiadat dan budaya yang mirip, merujuk kepada sosiologi kemasyarakatannya dan perbedaan adat istiadat, budaya, maupun bahasa yang khas. Masa lalu masyarakat yang kini disebut suku Dayak, mendiami daerah pesisir pantai dan sungai-sungai di tiap-tiap pemukiman mereka. Etnis Dayak Kalimantan menurut seorang antropologi J.U. Lontaan, 1975 dalam Bukunya Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat, terdiri dari 6 suku besar dan 405 sub suku kecil, yang menyebar di seluruh Kalimantan. Kuatnya arus transmigrasi yang membawa pengaruh dari luar,seperti melayu menyebabkan mereka menyingkir semakin jauh ke pedalaman dan perbukitan di seluruh daerah Kalimantan.
Kelompok Suku Dayak, terbagi lagi dalam sub-sub suku yang kurang lebih jumlahnya 405 sub
(menurut J. U. Lontaan, 1975). Masing-masing sub suku Dayak di pulau Kalimantan mempunyai adat istiadat dan budaya yang mirip, merujuk kepada sosiologi kemasyarakatannya dan perbedaan adat istiadat, budaya, maupun bahasa yang khas. Masa lalu masyarakat yang kini disebut suku Dayak, mendiami daerah pesisir pantai dan sungai-sungai di tiap-tiap pemukiman mereka. Etnis Dayak Kalimantan menurut seorang antropologi J.U. Lontaan, 1975 dalam Bukunya Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat, terdiri dari 6 suku besar dan 405 sub suku kecil, yang menyebar di seluruh Kalimantan. Kuatnya arus transmigrasi yang membawa pengaruh dari luar,seperti melayu menyebabkan mereka menyingkir semakin jauh ke pedalaman dan perbukitan di seluruh daerah Kalimantan.
Sejarah dan Arti Nama Bengkayang
by Forum Komunikasi Pemuda Dayak Kabupaten Bengkayang on Nov.22, 2009, under Arti Nama Bengkayang, Awal Bengkayang, Dayak Bengkayang, Sejarah Bengkayang
Bagi masyarakat Kalimantan Barat, Bengkayang merupakan kata yang sering didengar bahkan sering diucapkan, karena Bengkayang telah ada sejak zaman Kesultanan Sambas dan zaman Pemerintahan Hindia Belanda. Selain itu, Bengkayang merupakan salah satu Kabupaten di propinsi Kalimantan Barat ini, yang dibentuk pada tahun 1999. Akan tetapi sampai saat ini belum jelas asal usul dan arti nama Bengkayang. Mengapa daerah ini dinamakan Bengkayang? Oleh karena itu sub-bab ini menjadi sangat penting untuk menemukan asal kata dan arti Bengkayang. Dengan demikian, maka Bengkayang dapat dipahami secara etimologis sebagai dasar filosofi bagi pembangunan Kabupaten Bengkayang.
Asal usul dan arti nama Bengkayang masih dalam proses pencarian. Bengkayang bagi sebagian orang merupakan perkataan yang jarang didengar dan bahkan ada yang menganggapnya karena salah dengar atau salah ucap semata. Hal itu mungkin disebabkan kelangkaan literatur tentang Bengkayang yang dapat diakses oleh segenap masyarakat di negeri ini. Sampai saat ini belum ditemukan asal kata Bengkayang dari bahasa
Asal usul dan arti nama Bengkayang masih dalam proses pencarian. Bengkayang bagi sebagian orang merupakan perkataan yang jarang didengar dan bahkan ada yang menganggapnya karena salah dengar atau salah ucap semata. Hal itu mungkin disebabkan kelangkaan literatur tentang Bengkayang yang dapat diakses oleh segenap masyarakat di negeri ini. Sampai saat ini belum ditemukan asal kata Bengkayang dari bahasa
Filosofi Berdirinya Kab. Bengkayang
by Forum Komunikasi Pemuda Dayak Kabupaten Bengkayang on Nov.22, 2009, under Awal Bengkayang, Filosofi Bengkayang, Sejarah Bengkayang
Kapan dan bagaimana berdirinya kota Bengkayang pada zaman dahulu kala belum diketahui secara akurat dan objektif. Oleh karena itu, sub-bab ini akan berusaha untuk mengupas secara akurat dan objektif mengenai proses berdirinya kota Bengkayang, baik dari sumber tuturan sejarah maupun catatan/laporan tertulis dari orang-orang yang berkompeten akan hal tersebut.
Menurut beberapa sumber yang dapat dipercaya keabsahan dan kevalidannya, keberadaan kota Bengkayang bermula dari kedatangan warga China pekerja tambang emas di Manterado yang sengaja diundang Sultan Sambas pada tahun 1678 M. Setelah beberapa tahun bekerja sebagai pekerja tambang emas di Manterado, sebahagian dari mereka ada yang mengembara ke Bengkayang dan sebagian pulang ke negeri asalnya daratan Tiongkok. Sementara itu, jauh sebelum warga China datang ke Bengkayang, sudah ada penduduk asli yakni suku Dayak yang bermukim di pedalaman Bengkayang. Dengan demikian diperkirakan Bengkayang berdiri tahun 1688 M.
Menurut beberapa sumber yang dapat dipercaya keabsahan dan kevalidannya, keberadaan kota Bengkayang bermula dari kedatangan warga China pekerja tambang emas di Manterado yang sengaja diundang Sultan Sambas pada tahun 1678 M. Setelah beberapa tahun bekerja sebagai pekerja tambang emas di Manterado, sebahagian dari mereka ada yang mengembara ke Bengkayang dan sebagian pulang ke negeri asalnya daratan Tiongkok. Sementara itu, jauh sebelum warga China datang ke Bengkayang, sudah ada penduduk asli yakni suku Dayak yang bermukim di pedalaman Bengkayang. Dengan demikian diperkirakan Bengkayang berdiri tahun 1688 M.
"Membentuk Pemuda Dayak yang Beriman, Intelektual, Bijaksana, Berbudaya, Kreatif, Inovatif, dan Berkarakter"
MISI :
"Menyelenggarakan dan berperan aktif dalam kegiatan keagamaan, pendidikan, sosial, dan budaya"
Saran Dan Komentar Anda Untuk Organisasi
Labels
- Aktivitas Dayak (1)
- Arti Nama Bengkayang (1)
- Asal Kata Dayak (1)
- Asal Suku Dayak (1)
- Awal Bengkayang (2)
- Dayak Bengkayang (1)
- Filosofi Bengkayang (1)
- Kegiatan Dayak (1)
- mubes ke-1 (1)
- Sejarah Bengkayang (2)
- sejarah dayak (2)
- Tradisi Ngayau (1)